The Culture of Innovation di Google Indonesia

Depok, 31 Mei 2023. Departemen Akuntansi mengadakan kuliah tamu pada mata kuliah Bisnis Digital dengan topik “Culture of Innovation” yang merupakan kolaborasi antara Departemen Akuntansi dan ILUNI FEB UI. Kuliah tamu ini dibawakan oleh Bapak Dr. Achmad Istamar selaku Country Head Indonesia – Google Customer Solutions pada hari Rabu, 31 Mei 2023 pukul 15.00 – 17.30 WIB.

Bapak Achmad memulai pemaparannya dengan memperkenalkan perusahaan Google, sejarah singkat, dan misinya yakni menata informasi yang ada di dunia dan membuatnya dapat diakses dan bermanfaat secara universal. Perkembangan produk-produk Google, yang semula hanya berupa mesin pencari hingga beragam produk saat ini dengan lebih dari satu miliar pengguna, tak lepas dari budaya inovasi yang diterapkan. Tiga faktor pendukung (enablers) inovasi di Google adalah: (1) fokus pada pengguna/users bukan pada kompetisi, (2) berpikir 10x, dan (3) kebebasan untuk berinovasi.

Faktor pertama adalah fokus pada pengguna, yang artinya meningkatkan pelayanan kepada pengguna dimulai dengan memahami pengalaman pengguna (user experience). Selanjutnya, uang akan mengikuti dengan sendirinya. Untuk mencapai hal ini, Google mendorong karyawannya untuk mencoba hal sebanyak mungkin karena semakin banyak hal yang dicoba, akan semakin banyak juga yang berhasil. Selain itu, Google juga menerapkan β€œ20% project”, yakni karyawan diperbolehkan untuk mengerjakan hal yang disukainya hingga 20% dari waktu kerjanya.

Faktor kedua adalah berpikir 10x (think 10x), yang berarti bahwa karyawan perlu berpikir bagaimana meningkatkan produk atau layanan hingga 10 kali lipat. Untuk mencapai hal ini, pengambilan risiko di Google mempertimbangkan psychological safety, artinya para karyawan tidak akan dihukum atau dipermalukan ketika berbicara dan mengemukakan ide. Selain itu, pencapaian sekecil apapun sangat diapresiasi dan usaha lebih dihargai dibandingkan hasilnya.

Faktor ketiga adalah kebebasan untuk berinovasi. Karyawan di Google didorong untuk saling berbagi secara terbuka dan mengajukan pertanyaan apapun dengan tetap memperhatikan tiga nilai: menghormati pengguna, menghormati peluang, dan menghormati satu sama lain. Pada akhirnya, inovasi tidak hanya sekedar membutuhkan teknologi, tetapi juga budaya, manajemen, dan kepemimpinan.