“Pendidikan tinggi merupakan garis depan pembangunan suatu bangsa, sehingga sudah selayaknya perkembangannya disesuaikan dengan tren global,” – Mohamad Nasir, Menteri Ristek Dikti.
(13/4) Bertempat di Dorsett Hotel, Putrajaya, Malaysia dilaksanakan penandatanganan academic memorandum of understanding (MoU) dan memorandum of agreement (MoA) antara Universitas Indonesia dan Universiti Teknologi MARA (UiTM). Acara penandatanganan tersebut merupakan bagian dari acara The 8th International Conference on Financial Criminology yang diselenggarakan oleh UiTM bekerja sama dengan UI. MoU dan MoA tersebut mengatur kerja sama yang meliputi berbagai area akademik, seperti kerja sama pertukaran pelajar, pertukaran staf pengajar, kolaborasi riset, dan penyelenggaran konferensi akademik.
Mengutip yang disampaikan oleh Mohamad Nasir, Menteri Riset Teknologi Pendidikan Tinggi, kolaborasi internasional institusi pendidikan merupakan hal yang penting tak hanya dalam membangun sumber daya manusia, juga dalam membangun bangsa dari seluruh aspek. Manfaat kolaborasi internasional institusi pendidikan setidaknya diperoleh melalui dua saluran, yaitu melalui mahasiswa dan staf pegajar.
Melalui kolaborasi ini, mahasiswa dapat mengikuti program pertukaran pelajar sehingga mereka diharapkan nantinya menjadi lulusan yang tidak hanya berkompetisi dan berkolaborasi dengan rekan-rekannya di dalam negeri, juga di luar negeri. Staf pengajar juga dapat mengikuti program pertukaran untuk meningkatkan kapablilitas pengajaran dan memungkinkan kolaborasi dalam bidang penelitian.
Kolaborasi ini menjadi semakin penting dengan telah diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), sehingga Departemen Akuntansi FEB UI terus berkontribusi aktif dalam implementasi kerja sama yang telah ada dan perluasan mitra.
