DEPARTEMEN AKUNTANSI TARGETKAN SERTIFIKASI AACSB

MERAIH AKREDITASI INTERNASIONAL MERUPAKAN KEBANGGAAN BAGI SEBUAH PERGURUAN TINGGI. APALAGI BILA AKREDITASI TERSEBUT BERGENGSI DENGAN PERSYARATAN YANG TIDAK MUDAH DIRAIH.

DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) bertekad meraih akreditasi internasional Association to Advance Collegiate School of Business (AACSB).

Keinginan tersebut terlontarkan Ancella Hermawan, Ketua Departemen Akuntansi FEB UI. Menurutnya  Dekan Feb UI telah merancangkan semangat untuk melanjutkan langkah meraih akreditasi AACSB tersebut merupakan bagian untuk meningkatkan pengendalian mutu layanan pendidikan secara berkesinambungan.

Departemen Akuntansi merupakan salah satu jurusan dibawah FEB UI. Fakultas ini terbilang populer di negeri ini dan luar negeri dan telah melahirkan banyak tokoh di bidang ekonomi dan keuangan. Diantaranya, Bambang PS Brodjonegoro (Menteri Keuangan), Agus Martowardjoto (Gubernur BI), Sri Mulyani Indrawati, M.Chatib Basri, Rhenald Kasali , Arwin Rasyid, dan masih banyak lagi.

“Meski sudah populer, langkah peningkatan mutu harus terus dilakukan. Apalagi persaingan semakin ketat dan globalisasi telah terjadi. Untuk itu, awal 2015 Dekan FEB UI kembali menegaskan rencana dan strategi ke depan. Target kami adalah menjadi lembaga pendidikan internasional yang menyelenggarakan pendidikan berkualitas tinggi dan bersifat global. Artinya ,penekanan  kegiatan pendidikan lebih kepada internasional,”jelas Ancella.

Sekarang , dunia makin terbuka(borderless), ditambah sebentar lagi Indonesia menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), termasuk dalam hal pendidikan. Karena itu,tambah Ancella, Departemen Akuntansi FEB UI menekankan pentingnya kesiapan fakultas menghadapi persaingan global tersebut.

“Di era globalisasi ini persaingan tak bisa dihindari. Dalam mutual agreement MEA terdapat sejumlah profesi yang bisa bekerja antarnegara, salah satunya adalah profesi akuntan. Karena itu lulusan FEB Ui harus mampu bersaing secara internasional. Apalagi sekarang di kantor akuntan sudah ditemui tenaga akuntan asing dari Filpina dan India. Kalau kita tidak mempersiapkan diri , mereka akan mendomisi,”tegas Ancella, peraih Doktor Ilmu Akuntansi dan pernah bekerja di kantor akuntan publik internasional, KPMG.

Sebagai langkah awal, tambahnya, setidaknya FEB UI mampu bersaing di level ASEAN terlebih dulu, baru ke level lebi luas, Asia misalnya. Di samping itu, Departemen Akuntansi tengah mengarah menjadi modern university. Karena itu , pola pendidikanteaching university secara bertahap akan diubah. Ini juga untuk mendukung program UI menjadi universitas yang unggul dalamresearch based.

Dan sudah menjadi target FEB UI, termasuk Departemen Akuntansi di dalamnya, ingin meraih akreditasi internasional di bidang sekolah bisnis dari AACSB.

“Implikasi dari target tersebut adalah kualitas pengajar harus dikelola menyesuaikan dengan persyaratan yang diminta AACSB,” jelas Ancella.

Sebenarnya , tambah Ancella, wacana mendapatkan akreditasi AACSB sudah lama. Dimulaai ketika Dekan FEB UI masih dijabat Bambang PS Brodjonegoro. Hanya saja dalam perjalanannya sempat terhambat. Sedangkan Jurusan Manajemen FEB UGM, yang sudah tujuh tahun konsisten memenuhi persyaratan yang diminta AACSB Internasional, pada 10 Mei 2014 telah meraih sertifikasi internasional tersebut.

“Oleh karena itu, meski dekan berganti, perlu ada satu orang yang konsisten mengawal pencapaian pemenuhan akreditasi AACSB tersebut,”tukas Ancella.

Ancella berpandangan, meski sulit tapi target kualifikasi AACSB harus diupayakan dengan menekankan pada pentingnyacontinous improvement untuk mencapai target tersebut. Salah satu ketentuan akreditasi AACSB tersebut adalah kualitas pembelajaran yang dilakukan universitas. Sehingga ada standar yang harus dipenuhi seperti kurikulum, dan yang terpenting adalah kualitas SDM pengajar. Dalam kualifikasi yang diminta AACSB, antara lain, bagaimana kualitas pengajar pada universitas tersebut. Oleh sebab itu, program kerja Departemen Akuntansi menekankan pada peningkatan kualitas dan produktivitas staf pengajar dalam bidang penelitian dan publikasi, disamping meningkatkan kualitas kurikulum pengajar.

Sebelumnya, FEB UI sudah meraih akreditasi internasional AUN (ASEAN University Network) untuk level ASEAN. Seluruh program S1 di FEB UI mendapatkan akreditasi tersebut termasuk S1 Akuntansi.

MENJAGA KEBUTUHAN AKUNTAN

Peran Departemen Akuntansi terhadap dunia usaha adalah memastikan ketersediaan kebutuhan user terhadap tenaga akuntan. Untuk itu, Departemen Akuntansi FEB UI selalu melakukan monitoring terhadap terhadap kuriulum.

“Pada 2015 kami hendak mengevaluasi integrasi kurikulum dari S1, S2, dan S3 akuntansi. Supaya dapat menghasilkan outcomelulusan yang sesuai dengan yang kami inginkan dikaitkan dengan kebutuhan user. Kalau hal itu bisa dicapai, antara user dan lulusan akan sama-sama happy. Karena, lulusan Akuntansi FEB UI lebih mudah mendapatkan pekerjaan yang diinginkan,: ungkap Ancella.

Program lain, Departemen Akuntansi meningkatkan kerjasama dengan pelakuk industri. Akreditasi AACSB menekankan kedekatan dengan industri. Karena itu, kurikulum Departemen Akuntansi sudah sesuai dengan kebutuhan industri sehingga para lulusannya dapat diterima. “Kami seudah sering mendapatkan perusahaan-perusahaan yang meminta para lulusan terbaik untuk bekerja,”ujar Ancella.

Memang diakuinya, ada kecenderungan lulusan  akuntansi tidak bekerja di bidangnya. Menanggapi hal itu, Ancella menilai tergantung pada passion orang tersebut. Terkadang, industri lain di luar akuntansi memberikan daya tarik yang berbeda. Ia pun merasakan pernah mengalami hal yang kurang lebih sama, tetapi karena sudah terbiasa mengajar sehingga bisa menemukan manfaat positif mengajar serta melakukan pengembangan bagi fakultas.